https://pro-visioner.com/pvk/ – Sebagian Besar Investor Individu di Bursa Efek Indonesia Berusia di Bawah 30 Tahun
Jakarta. Generasi muda mendominasi basis investor individu di pasar modal Indonesia, dengan mereka yang berusia 30 tahun ke bawah mencapai 54,92% dari 14,8 juta investor individu, seorang pejabat mengatakan pada hari Senin.
“Jumlah keseluruhan investor individu telah meningkat 2,6 juta per 24 Desember, sehingga jumlah total investor individu di bursa menjadi 14,81 juta,” ujar Aditya Jayaantara, deputi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengawasi investasi pasar modal. “Yang menarik adalah 54,92% dari investor individu tersebut berusia di bawah 30 tahun.”
Menurut data OJK, pasar modal Indonesia telah mencatatkan transaksi sebesar Rp 251 triliun (US$ 15 miliar) tahun ini, melampaui target Rp 200 triliun.
“Hingga 27 Desember, [Bursa Efek Indonesia] telah menyelenggarakan 187 penawaran umum perdana dan menyambut 35 anggota baru, dengan total transaksi sebesar Rp 251 triliun,” kata Aditya. “Ini jauh di atas target kami sebesar Rp 200 triliun, yang semakin menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.”
Perkembangan positif ini terjadi di tahun yang penuh gejolak yang ditandai dengan dua putaran pemilihan presiden, anggota parlemen, dan kepala daerah.
baca juga
- Deposit Pajak di Era Coretax
- VAT Rates of ASEAN Countries
- Knowing Presumptive Tax that Can Be Applied to MSMEs
- Luxury Goods VAT in Full Effect
- Proper Tax Planning for Corporate Tax Optimisation
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah satu-satunya bursa efek di Indonesia yang menyediakan platform untuk memperdagangkan saham, obligasi, derivatif, dan sekuritas lainnya. Selama bertahun-tahun, BEI telah mengalami pertumbuhan substansial dalam partisipasi investor, didukung oleh digitalisasi dan kampanye literasi keuangan yang kuat. Bursa juga telah mendapatkan pengakuan atas upayanya untuk menarik usaha kecil dan menengah (UKM) untuk go public melalui papan khusus UKM.
Selain menjadi pusat kegiatan perdagangan, BEI secara aktif mempromosikan inisiatif keberlanjutan. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan yang tercatat untuk mengadopsi praktik-praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST), sejalan dengan tren global dalam investasi berkelanjutan.
Pada tahun 2023, BEI telah menjadi salah satu bursa saham paling dinamis di Asia Tenggara, yang dikenal dengan peningkatan partisipasi investor ritel yang stabil dan penawaran umum perdana saham (IPO) yang sukses.